Pantai tempat penyu bertelur adalah komponen penting dalam mempertahankan populasinya, karena penyu cenderung melakukan pendaratan dan peneluran pada lokasi dengan karakteristik tertentu. Pendaratan penyu dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti aktivitas masyarakat di sekitar pantai, pasang surut air laut, kemiringan pantai, panjang dan lebar pantai, jenis substrat serta vegetasi pantai. Penyu merupakan jenis biota yang dilindungi karena memiliki tingkat keterancaman punah yang tinggi. Saat ini bahkan semua jenis penyu sudah dimasukkan kedalam Apendiks 1 Convention on International Trade in endangered Species (CITES), sehingga perdagangan internasional penyu dan segala produknya dilarang. International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah menyatakan penyu masuk dalam Red List of Threatened Species (Daftar Merah Spesies yang Terancam). Keterancaman populasi penyu disebabkan oleh faktor alami dan antropogenik seperti adanya predator, abrasi pantai, illegal fishing, perdagangan penyu, pencemaran dan hilangnya habitat atau pantai peneluran.
Oleh karena itu dibutuhkan tindakan nyata dalam melakukan pengelolaan konservasi penyu yang komprehensif, sistematis dan terukur. Konservasi merupakan salah satu kegiatan yang diharapkan dapat mencegah punahnya penyu. Kegiatannya meliputi upaya mengatasi perubahan iklim, degradasi habitat peneluran maupun ruaya pakan, perdagangan telur penyu, dan penangkapan penyu, serta kematian akibat by-catch pada aktivitas penangkapan ikan. Pulau Mangkai merupakan salah satu pulau kecil terluar di Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas yang menjadi habitat peneluran bagi penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Kedua penyu ini merupakan jenis yang banyak tersebar dan ditemukan di sekitar Kepulauan Riau. Pulau Mangkai sebagai lokasi pengumpulan data dan informasi untuk memperkuat penyusunan basis data penyu secara nasional dan mengurangi tingkat keterancamannya, khususnya di Kabupaten Kepulauan Anambas. Upaya pelestarian ini
dirancang dalam suatu kegiatan monitoring dengan melibatkan enumerator yang merupakan masyarakat di sekitar kawasan.
Kata Kunci : Konservasi, Penyu, Pulau Kecil, Pulau Terluar
Anggia Rivani (19/03/2024)